Mario Teguh : Bebas Karena Memaafkan

Marah-lah tetapi jangan menggunakan kemarahan untuk kelemahan diri, dan melukai hubungan baik dengan orang lain; caranya memafkan, karena dengan memaafkan menjadikan diri kita betul2 bebas.
Banyak orang menjadi tidak bebas hidupnya karena sedang marah. Padahal orang lain itu tidak 100% salah, sepertihalnya kita tidak 100% betul.
Maka langkah terbaik adalah memaafkan, dan logika dari memaafkan adalah “Lupakan sakitnya, tetapi ingat pelajarannya”.
Yang membuat kita memaafkan adalah “Pengetian”, orang yang mengerti mudah memaafkan. Jadi orang yang mudah marah menolak mengeti.
Hati itu bisa dilihat sebagai sebuah pelabuhan. Pelabuhannya terkadang diisi oleh kapal2 yang terbakar yaitu kemarahan. Pelabuhan yang diisi oleh kapal2 yang terbakar ini, tidak mungkin damai.
Hati adalah pelabuhan bagi perasaan. Maka janganlah hati anda, anda gunakan sebagai pelabuhan dari kemarahan. Paling indah adalah putuskan hati anda diisi dengan cinta,kasih dan sayang. Satu detik kita marah, ada satu detik yang terbuang untuk berkasih sayang.
Satu detik kita marah, hanya menyenangkan hati kita yang menikmati rasa marah. Waktu satu detik kita bahagia mencintai ada isteri yang senang, ada anak yang senang, ada murid yang senang atau ada bawahan yang senang.
Coba tanyakan siapa yang anda untungkan dengan kemarahan anda?, tapi berapa banyak yang anda untungkan jika anda menjadi pribadi yang lebih mencintai dan mengasihi?, mungkinkah anda senyum ramah dalam kemarahan?.
Berarti hati ini demikian menyambung ke wajah, sehingga orang yang mau membaikkan wajahnya harus membaikkan hatinya. Jangan gunakan
hati sebagai pelabuhan dari kemarahan.
Kemampuan memaafkan ditentukan oleh kualitas kasih sayang kita; semakin mengasihi, semakin mudah memaafkan.
Maka cek-lah diri anda, apabila anda sulit memaafkan, berarti kualitas kasih sayang pada diri anda tidak begitu tinggi.
Cara meningkatkan kualitas kasih sayang pada diri kita:
Jadilah orang yang memutuskan mencintai. Jika kita mensyaratkan mencintai hanya kepada orang baik saja, itu sebenarnya bukan cinta; itu memang sudah sewajarnya.
Kemampuan mencintai itu teruji, saat orang yang anda cintai sulit mencintai.
Jadi tingkat cinta itu semakin tinggi dengan semakin sulitnya orang yang dicintai. Jadi jika anda mempunyai anak yang sulit dicintai, itu yang diuji adalah cintanya anda.
Maka kemampuan memaafkan ditentukan oleh tingginya kasih sayang dan cinta, maka putuskan mulai sekarang; mencintai. Dan cinta yang indah itu tanpa syarat.
Hidup di dunia ini sebentar, maka marah-lah sebentar, bergembiralah yang lama, dan menicntailah sepanjang hidup.
Semua kesalahan bisa dimaafkan, tetapi tidak semua kesalahan bebas dari tanggung jawab.
Orang yang cintanya kecil, kalau disalahi dia butuh banyak cara, logika, dan analisa untuk memaafkan. Dan selalu memaafkan setelah terjadi.
Kalau orang itu besar, dia telah memaafkan orang2 yang belum menyalahinya. Orang yang hatinya besar, tidak ada yang bisa melukainya, karena sebelum salahpun dia sudah memaafkan.
Jadilah pribadi yang cintanya kepada sesama itu besar sekali. Kalau mau jadi orang besar itu harus jadi orang penyayang. Orang penyayang itu akan marah sekali, jika melihat orang miskin dibiarkan miskin, untuk keuntungan orang pandai yang tidak jujur.
Cinta membuat kita tegas; itu sebabnya ketegasan adalah kasih sayang yang kuat.
Jadi besarkanlah kemampuan menyayangi, supaya anda tidak perlu capek2 memaafkan setiap kali orang salah.
Memaafkan itu tidak ada batasnya, karena pertumbuhan tidak ada batasnya.
Hati itu dipermainkan kalau kita menyerahkannya bulat2 seperti bola. Berarti menyerahkan hati itu jangan semuanya, satu ujung dipegang kepada rasa hormat, ujung berikutnya dikaitkan ke rasa baiknya orang tua dan saudara, ujung berikutnya dikaitkan kepada tuntunan kebaikan Tuhan dan satu lagi baru dikaitkan ke belahan jiwa kita.
Kehidupan ini semuanya perilaku Tuhan, dan Tuhan itu demikian pengasih, sehingga tidak mungkin perilakunya buruk.
Sehingga sesuatu yang baik maupun yang buruk, itu tujuannya supaya kita lebih baik.
Harapan dari orang yang menyesal atas kesalahan adalah dimaafkan. Kalau anda tahu bahwa anda dan jutaan orang dinunia ini berharap seperti ini, maka maafkan-lah orang yang menyesali kesalahannya.
Orang yang menyesal atas kesalahannya, Tuhan mengganti keburukannya dengan kebaikan.
Kalau kita patuh, setiap hari kita itu naik kelas. Kalau kita tidak patuh, hanya akan melahirkan beban hidup sampai kita tidak bisa naik kelas.
Dikuranginya kesalahan karena minta maaf, mengakibatkan bertambahnya kebaikan. Apalagi kalau kita memaafkan orang, kebaikan kita ditambahkan, kebaikan orang lain juga ditambahkan. Memaafkan itu hebat sekali.
Masalah yang lama tidak akan menggangu orang baru, maka jadilah pribadi yang baru.
Kesalahan itu baik, kalau kita menyikapinya sebagai pembaru diri. Kesalahan itu menjadi buruk, jika kesalahan itu membuat kita lemah, tidak mudah bergaul, dan setiap ketemu orang menjadikan kita takut melakukan kesalahan yang sama.
Maka jadilah pribadi yang baru sekalipun masih terkesan berpura-pura, karena semua yang asli didapat dari pura-pura sampai percaya itu asli.
Kalau anda mengasihi diri anda, berikan dia kesempatan untuk tumbuh, maafkan diri dari semua orang yang membutuhkan maaf dari anda sendiri.
Memaafkan itu kapasitas yang tumbuh, yang pertumbuhannya sesuai dengan pertumbuhan kapasitas kita untuk mencintai. Dan kemampuan untuk mencintai itu tumbuh bersama ketegasan anda untuk memutuskan menjadi pribadi baru; yang memilih berhati besar, yang tidak terlukai oleh urusan2 kecil, dan tidak merusak kehidupan karena pertimbangan2 tidak penting yang sementara itu.
Memaafkan adalah pintu menuju kekuatan yang besar, memaafkan adalah kemampuan Tuhan yang paling kita minta, maka penuhilah harapan orang2 yang sudah menyesal atas kesalahannya untuk anda maafkan.
Hukuman apalagi yang dibutuhkan oleh orang yang menyesal? Jangan nikmati penderitaan dari kekasih kita, isteri kita, yang minta maaf; jangan lagi disiksa oleh kemarahan.
Marahi kesalahnnya dan cintai orangnya. Mudah2an dengan ini kita menjadi bangsa yang masing2 melihat satu sama lain, sebagai pembebas bagi satu sama lain dari siksaan batinnya.
Mudah2an kita semua menjadi pribadi yang bebas karena memaafkan.

Mario Teguh
Share

Penulis : Dison Lumingkewas ~ || Dunia Seni

Artikel Mario Teguh : Bebas Karena Memaafkan ini dipublish oleh Dison Lumingkewas pada hari Minggu, 11 Maret 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Mario Teguh : Bebas Karena Memaafkan
 

0 comments:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN