Seni patung modern

Seni patung adalah salah satu dari perwujudan sculpture disamping relief. Dalam Ensiclopedia Britanica (1968:vol 20) dijelaskan bahwa; “Sculpture may be broadly defined as the art of representing observed or imagined objects in solid materials and in three dimension. There are two generals types: 1. Statuary, in which figures are shown in the round. 2. Relief, in which figures project from a grounds”. Dari kutipan di atas dinyatakan bahwa sculpture itu adalah karya seni yang dapat diamati dalam ujud tiga dimensi (trimatra). Ada dua tipe yang termasuk sculpture yaitu; (1) Patung, yang dapat diamati dari segala sisi, (2) Relief, motifnya menonjol dari sebuah bidang datar (flat background). Selanjutnya, Hal yang sama juga disampaikan oleh (Richardson, 1980:353) bahwa; “patung dapat dilihat dari berbagai arah (freestanding statues) dan berbeda dengan relief yang tidak dapat dilihat dari berbagai arah”. Kemudian Muchtar (1985:3) menjelaskan bahwa: Seni patung terwujud dalam bentuk tiga dimensional. Dimensi ketiga itulah yang senantiasa menjadi garapan pematung, yaitu ‘kedalaman’ bentuk. Pada seni patung, bentuk disebabkan karena ada volime, padat atau hampa. Ia dapat dilihat dari segala sudut. Keadaan ini membuat seni patung memiliki serba muka (multi surface): muka-belakang-samping-atas-bawah, atau dapat pula dikatakan, semua adalah muka, semua adalah belakang, semua adalah samping, semua adalah atas, semua adalah bawah.

Sedangakan penggunaan kata “modern” dalam tulisan ini dimaksudkan sebagai takaran waktu yang dapat diukur dalam satuannya, atau/dan terkait dengan takaran suatu fenomena di suatu tempat yang bisa dibedakan dengan konsep-konsep sebelumnya. Menurut Read (1964:11-12) dalam bukunya A Concise History of Modern Sculpture menjelaskan; “istilah ‘modern’ telah digunakan berabad-abad untuk menyatakan suatu gaya yang telah memutuskan diri dari tradisi, dan mencari bentuk-bentuk yang sesuai dengan rasa dan akal suatu abad baru”. Menurut Soedarso Sp. (2000:4) bahwa: Satu syarat yang masih dituntut oleh seni modern yang bahkan merupakan ciri khasnya, ialah “kreativitas”. Dari sebuah perkataan ini tercantum beberapa sifat yang merupaka gejala-gejalanya. Oleh karena itu untuk menghindarkan istilah ‘modern’ yang bermuka banyak itu ada yang menamai seni modern tersebut dengan istilah “seni kreatif”.

Sulit memang mengambil pengertian “seni patung modern” kalau dihubungkan dengan takaran waktu dan fenomena yang memutuskan diri dari mata rantai tradisi. Hal ini menurut Soedarso Sp. (2000:2), bahwa;istilah “modern” tidak selalu dihubungkan dengan waktu. Sarah Newmeyer misalnya, walaupun terasa agak absurd, menulis dalam bukunya bahwa seni modern itu boleh jadi berupa gambar bison yang digoreskan 20.000 tahun yang lalu dan boleh jadi juga karya Picasso yang diselesaikan pagi ini”. Dari pendapat ini jelaslah bahwa ia menggunakan istilah modern tersebut tidak dalam hubungannya dengan kronologi melainkan untuk dimaksudkan untuk menamai sesuatu kelompok karya yang memiliki sifat tertentu. Maka sifat-sifat tertentu itulah yang harus dicari; apa sesungguhnya yang dapat dipandang sebagai ciri khas seni modern sehingga dengan mudah akan dapat dikenali mana yang bisa digolongkan dalam seni modern dan mana yang tidak.

Walaupun sulit, di dasari oleh beberapa pendapat seperti yang telah disampaikan di atas, maka yang dimaksudkan dengan seni patung modern dalam tulisan ini adalah karya seni yang dapat diamati dalam bentuk tiga dimensi (trimatra), dan terkait dengan suatu takaran fenomena yang memutuskan diri dari mata rantai tradisi dan semata-mata didorong oleh ekspresi serta didukung dengan berbagai faktor terbentuknya proses daya kreatif seniman untuk mengungkapkan perasaan melalui bentuk tiga dimensinya.

Ada dua kata kunci dalam pengerti seni patung modern seperti yang telah disampaikan di atas, yaitu kata ‘bentuk’ dan kata ‘kreatif’. kata bentuk sebagai kata kunci pertama pada pengertian seni patung modern ini, menurut (But Muchtar dalam Soedarso Sp. et al., 1992:23) menjelaaskan bahwa “bentuk pada seni patung merupakan perwujudan seni rupa yang paling kongktir dapat diterima oleh indera manusia; bentuk patung adalah utuh, dan tidak ada bagian yang tidak dapat dilihat oleh idera mata, tidak ada bagian sekecil apapun dari patung yang luput atau tersembunyi”. Lebih lajut, seni patung sebagai anak cabang dari seni, menurut (Read dalam Soedarso Sp., 2000:1) mempertegas bahwa; secara sederhana seni dapat didefinisikan sebagai usaha untuk menciptakan bentuk-bentuk yang menyenagkan. Bentuk yang sedemikian itu memusatkan kesadaran keindahan kita dan rasa indah ini terpenuhi bila kita bisa menemukan kesatuan yang harmoni dalam hubungan bentuk-bentuk dari kesadaran persesi kita.

Sedangkan pengertian kata “kreatif adalah proses yang menghasilkan sesuatu yang baru, apakah suatu gagasan atau suatu objek dalam suatu bentuk atau susunan yang baru” Hurlock dalam Munandar (1988:2-5). Berdasarkan pengertian kata kreatif sebagai kata kunci kedua tesebut, melalui daya kreatifnya, seorang pematung senantiasa mencari dan mewujudkan bentuk, dan melalui bentuk itu pulalah penikmat dan pengamat diantar untuk mengerti, atau lebih tepatnya untuk merasakan apa yang “dibungkus” oleh bentuk itu sendiri.
Share

Penulis : Dison Lumingkewas ~ || Dunia Seni

Artikel Seni patung modern ini dipublish oleh Dison Lumingkewas pada hari Sabtu, 28 April 2012. Semoga artikel ini dapat bermanfaat.Terimakasih atas kunjungan Anda silahkan tinggalkan komentar.sudah ada 0 komentar: di postingan Seni patung modern
 

0 comments:

Posting Komentar

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN